Menjelajahi Struktur Bareskrim Polri: Dari Pusat hingga Direktorat

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri adalah tulang punggung penegakan hukum di Indonesia, khususnya dalam bidang reserse dan investigasi tindak pidana. Untuk memahami bagaimana Bareskrim Polri menjalankan tugasnya yang kompleks, penting untuk Menjelajahi Struktur organisasinya yang terencana dengan baik, mulai dari tingkat pusat hingga direktorat-direktorat khusus yang menaunginya.

Secara umum, Bareskrim Polri dipimpin oleh seorang Kepala Bareskrim (Kabareskrim) yang berpangkat Komisaris Jenderal Polisi. Kabareskrim bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Di bawah Kabareskrim, terdapat beberapa unit kerja utama, termasuk Sekretariat Bareskrim (Setbapres), yang mengelola administrasi dan dukungan operasional, serta Inspektur Pengawas Bareskrim (Irwasum Bareskrim) yang berfungsi sebagai pengawas internal. Struktur ini dirancang untuk memastikan efisiensi, akuntabilitas, dan profesionalisme dalam setiap penanganan kasus.

Untuk menjalankan berbagai fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak pidana yang spesifik, Bareskrim Polri memiliki sejumlah Direktorat yang masing-masing memiliki fokus bidang kejahatan yang berbeda. Ini adalah bagian inti saat kita Menjelajahi Struktur Bareskrim. Beberapa di antaranya yang paling dikenal meliputi:

  1. Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum): Menangani kejahatan umum seperti pembunuhan, pencurian, penganiayaan, dan kejahatan terhadap perempuan dan anak. Pada bulan Juli 2024 lalu, Dittipidum berhasil mengungkap kasus pembunuhan berantai yang meresahkan masyarakat di wilayah Jawa Tengah, dengan penangkapan pelaku utama pada hari Selasa, 23 Juli 2024, setelah penyelidikan intensif selama dua bulan.
  2. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus): Berfokus pada kejahatan ekonomi seperti penipuan, investasi bodong, kejahatan perbankan, dan pencucian uang. Contohnya, pada Februari 2025, Dittipideksus menuntaskan kasus penipuan online bernilai miliaran rupiah yang menjerat ratusan korban, dengan penyerahan berkas perkara ke Kejaksaan pada Kamis, 6 Februari 2025.
  3. Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba): Mengatasi kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang, dari sindikat skala kecil hingga jaringan internasional. Operasi besar pada Januari 2025 lalu berhasil menggagalkan penyelundupan puluhan kilogram sabu di jalur laut Sumatera, melibatkan kerja sama tim Dittipidnarkoba dari berbagai daerah.
  4. Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber): Menangani kejahatan di dunia maya, seperti peretasan, penipuan online, dan penyebaran hoaks.
  5. Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter): Meliputi kejahatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, sumber daya alam, perlindungan konsumen, dan kejahatan kehutanan.

Dengan Menjelajahi Struktur ini, terlihat bahwa Bareskrim Polri dirancang sebagai organisasi yang adaptif dan responsif terhadap dinamika kejahatan. Setiap direktorat memiliki keahlian khusus dan didukung oleh tim profesional, memungkinkan Bareskrim Polri untuk secara efektif memerangi berbagai bentuk tindak pidana di Indonesia.