Dalam struktur hierarki pangkat kepolisian Republik Indonesia, golongan Perwira Pertama (Pama) merupakan jenjang awal bagi seorang perwira. Ini adalah tingkatan yang menandai peran seorang personel dari pelaksana atau pengawas operasional menjadi seorang pemimpin dan manajer di unit-unit kepolisian yang lebih kecil. Pangkat ini memiliki tanggung jawab strategis yang berbeda dari golongan Bintara atau Tamtama.
Golongan Perwira Pertama terdiri dari tiga pangkat, yaitu Inspektur Polisi Dua (Ipda), Inspektur Polisi Satu (Iptu), dan Ajun Komisaris Polisi (AKP). Lambang pangkat Ipda adalah satu balok emas, Iptu dua balok emas, dan AKP tiga balok emas. Untuk menjadi seorang perwira, personel harus menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) atau melalui Sekolah Inspektur Polisi (SIP) bagi Bintara yang berprestasi, dengan durasi pendidikan yang bervariasi.
Tugas dan tanggung jawab seorang Perwira Pertama sangat luas dan meliputi aspek manajerial serta kepemimpinan. Seorang Ipda, misalnya, bisa menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) dalam sebuah satuan, bertanggung jawab atas operasional timnya, seperti Kanit Reskrim di Polsek atau Kanit Patroli di Polres. Mereka merencanakan, mengorganisir, mengawasi, dan mengevaluasi tugas-tugas yang diemban oleh para Bintara dan Tamtama di bawah komandonya. Sebagai contoh, seorang Iptu mungkin menjabat sebagai Kapolsek di kecamatan kecil yang bertugas mengelola seluruh operasional kepolisian di wilayahnya, mengawasi kinerja 30 personel pada hari Rabu, 15 Mei 2024.
Jenjang karier di golongan Perwira Pertama ini menjadi fondasi penting sebelum melangkah ke jenjang Perwira Menengah (Pamen). Kenaikan pangkat kepolisian di tingkat Pama didasarkan pada masa dinas, kinerja yang terbukti, serta melalui pendidikan pengembangan karier (Dikbangspes) atau pendidikan tinggi lainnya yang relevan. Setiap kenaikan pangkat mencerminkan peningkatan kompleksitas tugas, kewenangan, dan area tanggung jawab.
Sebagai salah satu pangkat kepolisian yang mengemban tugas kepemimpinan dan manajerial di tingkat dasar, peran Perwira Pertama sangat krusial dalam memastikan efektivitas operasional Polri. Mereka adalah pengambil keputusan di garis depan yang berinteraksi langsung dengan permasalahan masyarakat dan bertanggung jawab atas implementasi kebijakan di tingkat operasional. Dedikasi, integritas, dan kemampuan kepemimpinan seorang Perwira Pertama sangat menentukan keberhasilan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.