Transformasi Polri menuju institusi yang modern dan humanis ditandai dengan berbagai inovasi pelayanan, salah satunya adalah program Polisi Keliling atau Layanan Polisi Jemput Bola. Program ini merupakan perwujudan nyata dari komitmen Polri untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan akses transportasi. Inti dari layanan ini adalah Melayani dengan Hati, sebuah filosofi yang menempatkan empati dan kemudahan akses sebagai prioritas utama. Dengan membawa layanan langsung ke pusat komunitas, Polri tidak hanya memangkas birokrasi, tetapi juga memperkuat interaksi dan kepercayaan antara aparat dan warga.
Layanan Polisi Keliling dirancang untuk mengatasi masalah geografis dan sosial. Di Kabupaten Sukabumi, misalnya, yang memiliki banyak desa di wilayah pegunungan yang sulit dijangkau, Polres Sukabumi meluncurkan unit “Mobil Pelayanan Terpadu Keliling” sejak Mei 2024. Mobil ini secara terjadwal, setiap Selasa dan Kamis, mengunjungi dua sampai tiga desa per hari, dengan fokus pada layanan non-kriminal dasar. Layanan yang dibawa meliputi perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) online, pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) online, hingga konsultasi hukum sederhana. Kehadiran mobil ini sangat membantu warga Desa Ciherang yang sebelumnya harus menempuh perjalanan darat sejauh 40 kilometer untuk mencapai kantor Polsek terdekat.
Pendekatan Melayani dengan Hati tidak hanya terbatas pada layanan administratif. Unit Polisi Keliling juga dimanfaatkan untuk kegiatan edukasi dan sosial. Petugas Bhabinkamtibmas yang menyertai mobil ini sering kali mengadakan sesi penyuluhan singkat mengenai bahaya hoax, pencegahan cybercrime, dan protokol keamanan lingkungan. Dalam catatan operasional yang dikeluarkan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat per akhir tahun 2024, program SIM Keliling telah melayani lebih dari 120.000 pemohon, 30% di antaranya berasal dari wilayah pedesaan yang sulit terjangkau. Angka ini membuktikan Melayani dengan Hati adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan cakupan layanan.
Aspek humanis dari program ini juga terlihat dari respons petugas terhadap kebutuhan mendesak di lapangan. Pernah terjadi di Desa Pulosari, Kecamatan Megamendung pada Sabtu, 14 Juni 2025, unit Polisi Keliling yang sedang bertugas tiba-tiba harus beralih fungsi menjadi tim pertolongan pertama ketika seorang warga lanjut usia mengalami serangan jantung mendadak. Berkat kesiapan petugas dan mobil yang dilengkapi kotak P3K, korban berhasil dibawa ke Puskesmas terdekat dengan cepat. Kisah ini menjadi testimoni nyata bahwa Melayani dengan Hati berarti kesiapan petugas untuk bertindak di luar tugas formal, menjadi bagian integral dari komunitas yang mereka layani. Inovasi ini menegaskan bahwa masa depan pelayanan publik Polri adalah pelayanan yang proaktif, mobile, dan berorientasi penuh pada kebutuhan masyarakat.
