Dalam industri pariwisata yang terus berkembang, Polisi Pariwisata mengemban tugas yang melampaui sekadar penegakan hukum. Mereka juga memiliki peran edukasi dan penyedia informasi yang sangat penting bagi setiap pengunjung. Dengan fungsi ganda ini, mereka tidak hanya memastikan keamanan, tetapi juga memperkaya pengalaman wisatawan, membantu mereka menavigasi destinasi dengan lebih baik, dan memahami nuansa budaya lokal.
Salah satu aspek utama dari peran edukasi ini adalah memberikan informasi yang akurat dan relevan kepada wisatawan. Banyak pengunjung, terutama dari luar negeri, mungkin tidak familiar dengan peraturan lokal, adat istiadat, atau bahkan tips keamanan dasar. Polisi Pariwisata bertindak sebagai sumber informasi terpercaya yang dapat diandalkan. Mereka bisa memberikan petunjuk arah, merekomendasikan moda transportasi yang aman, atau bahkan memberikan peringatan tentang area yang mungkin kurang aman atau praktik penipuan yang marak. Misalnya, di beberapa titik keramaian turis, Polisi Pariwisata sering terlihat menyebarkan brosur atau menggunakan mini-banner yang berisi informasi kontak darurat dan tips keamanan dasar untuk wisatawan.
Selain itu, peran edukasi juga mencakup sosialisasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan kebersihan destinasi wisata. Mereka dapat mengingatkan wisatawan untuk tidak membuang sampah sembarangan, menghormati situs-situs suci, atau menjaga kelestarian alam. Ini adalah kontribusi penting dalam menciptakan pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Pada sebuah acara kebersihan pantai di Bali pada tanggal 12 Juni 2024, pukul 08.00 pagi, beberapa anggota Polisi Pariwisata turut serta, tidak hanya membersihkan tetapi juga memberikan edukasi kepada wisatawan tentang pentingnya menjaga kebersihan area tersebut.
Melalui peran edukasi ini, Polisi Pariwisata juga membantu menjembatani kesenjangan budaya. Mereka dapat menjelaskan norma-norma sosial atau perilaku yang dianggap sopan di Indonesia, membantu wisatawan menghindari kesalahpahaman atau situasi yang canggung. Sikap ramah, sabar, dan kemampuan berkomunikasi dalam berbagai bahasa, khususnya Bahasa Inggris, memungkinkan mereka menyampaikan informasi ini secara efektif dan tanpa menggurui.
Dengan demikian, Polisi Pariwisata bukan hanya penjaga keamanan, melainkan juga fasilitator pengalaman wisata yang positif. Melalui peran edukasi dan penyediaan informasi yang proaktif, mereka membantu wisatawan merasa lebih nyaman, aman, dan terhubung dengan destinasi yang mereka kunjungi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun reputasi pariwisata Indonesia sebagai negara yang ramah, informatif, dan peduli terhadap setiap pengunjungnya.